Fakta Menarik Desain Interior
Apakah Anda secara sadar menyadarinya atau tidak, Anda selalu dikelilingi oleh desain interior. Di setiap hunian, tidak peduli seberapa rendah atau megahnya, seseorang harus memilih warna lantai dan dinding atau menentukan dekorasi dan penempatan furnitur. Praktek mendesain interior untuk kenyamanan dan keindahan hampir setua tempat tinggal manusia. Meskipun periode dan gaya datang dan pergi, prinsip-prinsip tertentu tetap konstan selama berabad-abad.
Prinsip Desain Interior
Desain interior mengikuti prinsip-prinsip tertentu yang umum untuk semua spesialisasi desain, tetapi menyesuaikannya untuk menciptakan interior yang menarik dan fungsional. Sebagai contoh:
Kesatuan mengacu pada mendesain rumah sebagai keseluruhan yang kohesif. Setiap kamar dapat menampilkan kepribadiannya sendiri, tetapi, bersama-sama, mereka semua terlihat seperti milik rumah yang sama. Menggunakan perawatan jendela serupa atau satu gaya dan warna lantai di seluruh adalah contoh cara untuk menciptakan persatuan.
Titik fokus
berkaitan dengan gagasan bahwa setiap kamar harus memiliki pusat minat visual, yang berfungsi untuk melabuhkan penataan furnitur sambil menambahkan kepribadian ke ruangan. Fitur arsitektur seperti perapian, jendela teluk atau rak buku bawaan menjadikan titik fokus. Jika ruangan tidak memiliki fitur seperti itu, titik fokus dapat dibuat dengan mengelompokkan gambar di dinding atau mengatur benda dekoratif di bufet, misalnya.Warna adalah alat serbaguna dalam desain interior. Warna dapat digunakan untuk menyatukan ruang atau menggambarkan titik fokus, secara visual meningkatkan proporsi ruangan, mencerahkan ruangan gelap atau mendinginkan ruangan yang memiliki paparan selatan panas. Warna memengaruhi suasana hati Anda. Desainer menggunakan prinsip ini untuk membantu menyelaraskan suasana ruangan dengan tujuannya.
Prinsip-prinsip desain interior dasar lainnya termasuk skala dan proporsi, keseimbangan, ritme, dan detail.
Desain Interior sebagai Profesi
Tidak seperti dekorasi interior, yang terutama melibatkan elemen dekoratif ruangan dan tidak memerlukan pelatihan formal, desain interior adalah profesi khusus dengan standar, persyaratan, dan kredensial sendiri. Biasanya gelar sarjana diperlukan untuk masuk ke bidang ini, dan beberapa negara bagian mewajibkan lulus ujian untuk menggunakan gelar tersebut interior desainer.
Desainer interior mengawasi proyek dari awal hingga selesai, termasuk:
- Bekerja dengan klien untuk mengembangkan konsep
- Menyusun rencana dan sumber bahan dan vendor
- Koordinasi kebutuhan desain dengan arsitek dan pembangun
- Mengawasi pemasangan perabot dan elemen desain
- Meninjau proyek yang sudah selesai dengan klien untuk memastikan kepuasan
Desainer interior harus memastikan bahwa semua bahan dan pekerjaan yang ditentukan dalam fase desain memenuhi kode keselamatan dan bangunan yang berlaku. Tidak melakukan hal itu dapat menimbulkan bahaya, yang mengakibatkan kematian, cedera, atau kehilangan properti - dan kadang-kadang menyebabkan hukuman hukum bagi perancang.
Desain interior memiliki berbagai spesialisasi, termasuk:
-
Desain Pencahayaan menggunakan instalasi pencahayaan untuk mencapai efek yang diinginkan. Selain pekerjaan rumah dan komersial, desainer pencahayaan dapat bekerja untuk produksi teater, fasilitas kesehatan, dan museum atau galeri.
- Desain universal berfokus pada membuat bangunan dapat diakses oleh semua orang, termasuk mereka yang cacat fisik. Misalnya, desain universal merekomendasikan penggunaan mekanisme tuas alih-alih gagang pintu. Ini membuat pintu lebih mudah dibuka bagi mereka yang memiliki keterbatasan penggunaan tangan. Ini juga membantu siapa pun yang memasuki ruang membawa muatan buku atau tas belanjaan yang berlimpah.
- Desain berkelanjutan menggabungkan produk dan prinsip yang ramah lingkungan. Tujuannya adalah untuk merancang bangunan yang efisien menggunakan sumber daya seperti energi dan air, mempromosikan kualitas udara yang sehat dan bebas dari bahan beracun.