Perbedaan Antara Hygrometer & Barometer
Peramal cuaca, ahli meteorologi dan ilmuwan lain menggunakan berbagai instrumen untuk mengukur data. Data kemudian dianalisis, dibandingkan dengan pengetahuan yang ada tentang pola cuaca masa lalu, dan prakiraan dibangun dari informasi. Dua instrumen yang menyediakan data penting adalah hygrometer dan barometer. Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa barometer digunakan untuk mengukur tekanan atmosfer dari udara di sekitarnya dan hygrometer digunakan untuk mengukur kelembaban atmosfer.
Awal Barometer
Matematikawan dan ahli fisika Italia, Evangelista Torricelli (1608 hingga 1648) menemukan barometer bermanfaat pertama yang diketahui. Peralatan Torricelli, berdasarkan karakteristik menyedot sedotan, menggunakan kolom merkuri yang digantungkan dalam tabung untuk mengukur tekanan udara sekitar. Ahli matematika dan fisika Prancis, Blaise Pascal (1623 hingga 1662) telah menguji perangkat Torricelli di berbagai ketinggian untuk membuktikan bahwa tekanan atmosfer memang mendukung kolom merkuri dalam pengukuran instrumen.
Awal Hygrometer
Higrometer dapat didefinisikan sebagai instrumen apa pun yang digunakan untuk mengukur kelembaban di udara. Awalan "hygro-" berasal dari kata Yunani untuk "moist." Ilmuwan Swiss Horace Benedict de Saussure (1740 hingga 99) dikreditkan dengan penemuan hygrometer pertama yang bermanfaat. Saussure mengamati bahwa rambut mengembang dan memanjang saat basah dan berkontraksi dan memendek selama proses pengeringan. Berdasarkan pengetahuan ini, Saussure menciptakan perangkat higrometri yang memanfaatkan rambut manusia untuk mengukur kelembaban di atmosfer berdasarkan pengetahuan ini.
Sling Psychrometer
Menjelang akhir abad ke-19, sebagian besar ahli meteorologi telah mengganti perangkat Saussure dengan apa yang disebut sebagai sling psychrometer, atau yang lebih umum adalah termometer basah dan kering. Sebuah sling psychrometer adalah sejenis hygrometer yang mengukur kelembaban relatif di atmosfer dengan menggunakan fakta bahwa semakin rendah kelembaban, semakin cepat uapnya menguap. Instrumen cuaca ini menggunakan dua termometer, satu dibasahi dan satu lagi tetap kering. Mengukur efek pendinginan dari evaporasi dan kecepatan di mana termometer bola basah mengering dapat digunakan untuk menghitung jumlah kelembaban di udara sekitar.
Barometer modern
Barometer aneroid mengukur tekanan atmosfer tanpa menggunakan cairan. Sebaliknya, barometer aneroid menggunakan sel logam yang menyusut atau mengembang tergantung pada tekanan udara sekitar. Saat ini penggunaan barometer telah menjadi begitu mendarah daging dalam peramalan cuaca sehingga kini para ahli meteorologi merujuk pada tekanan barometrik sebagai pengganti tekanan atmosfer. Merekam tekanan barometrik secara bersamaan di berbagai stasiun cuaca di seluruh dunia memungkinkan para ahli meteorologi untuk mengukur ukuran dan pergerakan massa udara. Informasi ini sangat penting dalam merumuskan perkiraan cuaca yang akurat.