Kerugian dari Konstruksi Jerami Bale

Bale dari Straw

Bal jerami di tengah lapangan

Kredit Gambar: jimfeng / iStock / Getty Images

Konstruksi bal jerami adalah metode bangunan hijau yang menggunakan bal jerami utuh atau parsial sebagai bagian utama dari dinding rumah. Beberapa pembangun membuat bingkai di sekitar bal dan menggunakan bal untuk insulasi, sementara yang lain menghilangkan framing sama sekali. Bal jerami tidak mahal dan, selama belum diolah secara kimia, adalah bahan bangunan alami. Karena mereka sangat terisolasi, rumah bal jerami mudah dipanaskan di musim dingin, dan mereka tetap lebih dingin di musim panas. Pada sisi negatifnya, konstruksi bal jerami menghadirkan sejumlah tantangan khusus, mulai dari membuat proyek dirancang dan dibangun hingga mempertahankan bangunan dari waktu ke waktu.

Tenaga kerja

Bal jerami bisa berat dan tebal untuk bergerak, terutama ketika membangun bagian atas struktur bal jerami. Banyak pemilik rumah jerami bal memilih untuk membantu dengan konstruksi, sebagian untuk mengurangi biaya tenaga kerja. Bahkan rumah yang dibangun oleh kontraktor dapat menderita karena meningkatnya kebutuhan tenaga kerja untuk pembuatan bale jerami. Meskipun bahannya lebih murah, rumah bal jerami harganya 20 persen lebih mahal daripada bangunan konvensional ketika dibangun oleh kontraktor, menurut StrawBale.com.

Kerentanan Kelembaban

Kondisi basah dapat menyebabkan bal jerami terbentuk, membusuk dan bahkan kolaps. Rumah bal jerami yang dibangun dengan benar termasuk dinding batang tinggi, atap dengan atap menjorok besar, dan mantel plester interior dan eksterior untuk mengurangi masalah kelembaban. Namun, tindakan pencegahan ini terkadang gagal. Di daerah beriklim basah dengan tiupan hujan, struktur bal jerami bisa menjadi lembab dan mungkin tidak pernah mengering. Dalam situasi seperti ini, mungkin yang terbaik adalah hanya membangun sisi paling kering struktur dari bal jerami, dan menggunakan metode konstruksi lain untuk sisi rumah yang lebih basah.

Pemeliharaan

Tidak seperti kebanyakan rumah modern, struktur bal jerami membutuhkan perawatan rutin agar tetap layak huni. Semua rumah bal jerami membutuhkan lapisan plester di bagian luar untuk menjaga air keluar. Meskipun semen semen mudah digunakan dan tidak dirawat dengan baik, semen dapat menyebabkan masalah kelembapan begitu retak, dan mungkin membuat dinding bale tidak kering dengan benar. Sebagian besar pembuat bale jerami menggunakan plester tanah-tanah atau plester kapur, yang membutuhkan pengaplikasian ulang secara teratur. Plester gipsum hanya berfungsi pada dinding bagian dalam, karena larut dalam hujan.

Gerakan Struktural

Rumah bal jerami sangat sensitif terhadap pergerakan dari bawah atau dalam struktur. Menurut Asosiasi Internasional Pengawas Rumah Bersertifikat salah membangun rumah bal jerami menderita gerakan struktural, yang retak plester dan dapat menyebabkan keruntuhan pada bantalan beban dinding. Pergerakan struktural ini dapat berasal dari bawah fondasi, karena tanah terlalu basah, tidak padat, atau ekspansif. Fondasi atau aktivitas seismik yang dirancang dengan tidak tepat juga dapat memindahkan rumah. Angin kencang, terutama bila dikombinasikan dengan kerangka struktural yang tidak memadai, juga dapat menyebabkan keretakan dan kerusakan.

Masalah Penerimaan

Konstruksi bal jerami masih relatif tidak biasa di dunia bangunan. Sebagian besar kontraktor dan pengawas rumah tidak terbiasa dengan bangunan bal jerami, yang dapat menyulitkan untuk mendapatkan struktur yang dibangun secara profesional dan disetujui dengan baik. Bank sering tidak mau membiayai rumah bal jerami, yang memiliki nilai jual kembali yang tidak terduga, dan lembaga asuransi mungkin tidak bersedia untuk menulis kebijakan asuransi kebakaran untuk rumah-rumah ini.